DAFTAR ISI
Daftar Isi ................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.............................................................................. 2
B.
Perumusan
Masalah...................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A.
Sejarah
Giant Supermarket & Hypermarket.................................. 6
B.
Visi
Misi dan Falsafah Perusahaan................................................ 8
C.
Struktur
Organisasi...................................................................... 9
D.
Bidang
Usaha Perusahaan............................................................ 9
E.
Gerai
Giant Supermarket & Hypermarket.................................... 10
F.
Dampak
Retail............................................................................ 14
G.
Kepuasan
Pelanggan................................................................... 15
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................ 16
B.
Saran......................................................................................... 16
Daftar Pustaka........................................................................................ 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bisnis
retail sudah ada sejak zaman dulu, diawali dari bisnis retail tradisional.
Bentuk retail tradisional yang sudah dari sejak dahulu adalah pasar
tradisional. Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu,
diperkirakan sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada
abad ke -5 Masehi. Seiring waktu dan perkembangan zaman, Indonesia mulai terpengaruh oleh budaya asing sehingga
muncul lah retail modern. Saatini jenis jenis ritel modern di Indonesia sangat
banyak meliputi pasar modern, Pasar Swalayan, Dapartment Store, Boutique,
Factory Outlet, Speciality Store dll. Pertumbuhan retail modern ini berbanding
terbalik dengan retail tradisional. Hal tersebut memang karena mudahnya
Indonesia menyerap kebiasaan baru yang berasal dari budaya asing.
Masuk
nya retail modern memiliki dampak yang luar biasa terhadap perekonomian
Indonesia. Di satu sisi, retail modern dapat menyediakan lapangan pekerjaan
yang luar biasa, tapi di sisi lain dapat membunuh perekonomian sebagian
masyarakat yang berkecimpung dalam retail tradisional.
Bila
dilihat secara kasat mata, memang persaingan antar retail modern seperti
supermarket akan menguntungkan konsumen dan perekonomian secara keseluruhan,
namun sesungguh nya bila lebih di teliti lagi, dampak negative tersembunyi di
balik perkembangan retail modern tersebut.
Bisnis
adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan,
sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan
utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita
melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit).
Sebenarnya tidak hanya itu, masih ada beberapa fungsi dari bisnis yaitu :
Sebenarnya tidak hanya itu, masih ada beberapa fungsi dari bisnis yaitu :
- Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi
- Memindahkan tempat produk itu (place utility), atau fungsi distribusi
- Mengubah kepemilikan (possesive utility), yaitu fungsi penjualan
- Menunda waktu kegunaan (Time utility), atau fungsi pemasaran
Sementara Steinhoff berpendapat bahwa
ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu :
- Mencari bahan mentah (acquiring raw material)
- Mengubah bahan mentah menjadi barang jadi (manufacturing raw materials into product)
- Menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen
Ada banyak macam
jenis yang umunya kita ketahui, macam-macam bisnis ini dapat dikelompokkan
berdasarkan aktivitasnya, yaitu :
- Manufaktur adalah suatu proses pengolahan barang non jasa yang bersifat fisik, kata manufaktur sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “manus faktus” yang artinya dibuat atau diolah dengan menggunakan tangan. Contoh bisnis manufaktur adalah pabrik pembuatan batu bata dan tempe.
- Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
- Retail adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen adalah distributor dan konsumen. Contoh toko waralaba.
- Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi dan batu bara.
- Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
- Bisnis Transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Contonya Travel.
Salah
satu dari Jenis bisnis diatas akan dibahas dalam makalah ini, yaitu Bisnis Retail
Bisnis Retail
Bisnis Retail
Retail
berasal dari Bahasa Inggris, yang berarti eceran. Bisnis retail adalah bisnis
mengenai jual beli dalam jumlah kecil, eceran atau satuan. Bisnis ini sangat
diperlukan, agar barang yang di produksi oleh produsen dapat sampai atau dapat
dinikmati oleh konsumen. Bisnis retail memiliki peranan penting bagi
perekonomian. Menempati posisi kedua tertinggi setelah pertanian dalam
penyerapan tenaga kerja Indonesia. Bisnis ini dianggap bisnis paling menarik,
karena bisnis ini tidak pernah lekang oleh waktu. Sedangkan yang dimaksud
perusahaan retail adalah perusahaan yang menjual barang eceran tersebut.
Perusahaan Retail terbagu menjadi 2, yaitu retail modern dan retail
tradisional.
Jenis Bisnis Retail dan Sejarahnya
Jenis Bisnis Retail dan Sejarahnya
Bisnis
Retail terbagi menjadi 2, yaitu :
1.
Retail
Modern
2.
Retail
Tradisional
Retail Modern
Retail Modern
Sesuai
dengan peraturan presiden pasal 1 butir 5 112/700 dan pasal 1 butir 5 Permendag
53/2008 perusahan retail modern diartikan sebagai toko mandiri yang menjual
barang secara ecer baik dalam bentuk supermarket, minimarket, dll.. Pasar
modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga (termasuk
kebutuhan sehari hari), dimana penjualan dilakukan secara eceran dan dengan
system pemasaran format self service (konsumen
mengambil sendiri barang yang dibutuhkan kemudian membayar di kasir).
Retail
modern ini di perkenalkan pertama kali di Indonesia pada era 1970-an, saat ini
terdapat 3 jenis pasar modern yaitu Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI No.
112/th. 2007, didefinisikan bahwa format pasar swalayan terbagi atas tiga
kategori, yaitu :
1.
Minimarket
yaitu produk dijualnya hanya kebutuhan rumah tangga, makanan dan termasuk
kebutuhan harian, jumlah produknya <5000 item, luas gerainya maksimum 400m2,
potensi penjualannya maksimum 200 juta dan area parkirnya terbatas.
2.
Supermarket
produk dijualnya adalah kebutuhan rumah tangga, makanan, dan termasuk kebutuhan
harian, jumlah produknya 5000-25000 item, luas gerainya 400-5000m2, area
parkirnya sedang (memadai), potensi penjualannya 200 juta-10 milliar.
3.
Hypermarket
produk yang dijualnya adalah kebutuhan rumah tangga, makanan dan termasuk
kebutuhan harian, textile, fashion, furniture, dan lain-lain, luas gerainya
>5000m2, area parkirnya sangat besar, potensi penjualannya >10 milliar.
Retail Tradisional
Retail Tradisional
Retail
tradisional adalah perusahaan yang menjual barang eceran dalam bentuk toko
kelontong, pedagang pasar tradisional, pedagang kaki lima, dan sebagainya. Pasar
tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, Pemerintah
daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk
kerja sama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda
yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat, atau
koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli
barang dagangan melalui tawar menawar.
Pasar
tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan sudah muncul
sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke -5 Masehi.
Dimulai dari barter barang kebutuhan sehari-hari dengan para pelaut dari negri
tirai bambu, masyarakat mulai menggelar dagangannya dan terjadilah transaksi
jual beli tanpa mata uang hingga digunakan mata uang yang berasal dari negri
Cina. Bahkan dibeberapa relief candi nusantara diperlihatkan cerita tentang
masyarakat jaman kerajaan ketika bertransaksi jual beli walau tidak secara
detail. Pasar dijamannya dijadikan sebagai ajang pertemuan dari segenap penjuru
desa dan bahkan digunakan sebagai alat politik untuk menukar informasi penting
dijamannya. Bahkan pada saat masuknya peradaban Islam di tanah air diabad 12
Masehi, pasar digunakan sebagai alat untuk berdakwah. Para wali mengajarkan tata
cara berdagang yang benar menurut ajaran Islam. Kawasan pasar juga merupakan
kawasan pembauran karena berbagai macam etnis hadir disana selain masyarakat
lokal. Etnis Tionghoa, Arab, Gujarat, India merupakan para pedagang besar waktu
itu. Pasar sebagian besar dibangun dipinggir pelabuhan dan sungai untuk
memudahkan aktivitas bongkar muat barang dan memudahkan transaksi pembelian.
B.
Perumusan
Masalah
Perumusan
masalah dalam makalah ini adalah mengkaji mengenai pengaruh bisnis retail yang
signifikan terhadap perkembangan konsumen. Oleh karena itu masalah dalam
makalah ini di rumuskan sebagai berikut :
a.
Bisnis
retsil apa yang sedang berkembang secara signifikan?
b.
Apa
saja dampak adanya bisnis retail tersebut?
c.
Bagaimana
tingkat kepuaasan pelanggan terhadap Perusahaan Retail tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
(GIANT
SUPERMARKET & HYPERMARKET)
Sejarah Giant Supermarket
Giant Supermarket merupakan anak dari Hero Supermarket yang merupakan
industri ritelpasar swalayan (supermarket) terbesar di Indonesia yang berdiri
pertama kali pada tanggal 23 Agustus 1971 di Jl. Faletehan I No. 23, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan dengan luas gedung kurang lebih 251 meter persegi atau lebih
tepat disebut Toko Swalayan dengan nama Hero Mini Supermarket. Hero Supermarket
lahir atas ide Muhammad Saleh Kurnia, putra kelahiran Cibadak, Sukabumi, Jawa
Barat. Ia belajar berdagang mulai kecil mengikuti jejak orang tuanya yang sudah
berdagang barang-barang kebutuhan sehari-hari dikota asalnya.. Sekitar tahun
1948-an keluarga Kurnia hijrah ke Jakarta untuk memulai usahanya agar
lebih maju lagi. Orangtua Muhammad Saleh Kurnia mengawali usahanya dengan
mengelola usaha kaki lima “Gerobak Dorong” di Gang Ribal (Sekarang Lebih
dikenal dengan Jalan Pintu Air Besar Selatan I), Jakarta Barat. Dengan menjual
makanan dan minuman. Dari sinilah Muhamad Saleh Kurnia bersama kakaknya mulai aktif
membantu orang tuanya mengelola usaha barunya di Jakarta.
Kian hari usahanya semakin berkembang pesat dan pada tahun
1951 usahanya tidak lagi di gerobak dorong tetapi sudah mampu memindahkan
usahanya ke pertokoan di jalan yang sama dengan nama Toko Hero.
Untuk memperlancar usahanya berkembang pesat pada tahun 1954 Toko Hero
mendirikan CV. Hero, yang banyak mengimport makanan dan minuman dari luar
negeri.
Tahun 1969 keluarga menyerahkan pimpinan CV. Hero Kepada
Muhammad Saleh Kurnia, dan ditangan Muhammad Saleh Kurnia usaha semakin besar
dengan banyak mengimport barang dari luar negeri dan menjadi agen beberapa
produk import. Melihat potensi pasar produk import yang semakin besar dan belum
adanya tempat belanja keluarga yang modern dan memadai bagi orang asing pada
waktu itu maka pada tahun 1971, Muhammad Saleh Kurnia mengajukan ijin pendirian
toko swalayan melalui Akte Notaris Djoko Mulyadi, nomor 19. Dan pada tanggal 23
Agustus 1971 membuka gerai (outlet) yang pertama di Jl. Falatehan I, Jakarta
Selatan dengan nama Hero Mini Supermarket. Pada tahun 1978 bersama Tuan Then
Siok Liong, Sun Yuen Hongand Fen Hin Chon Enterprise Ltd. Hongkong dan Welcome
Trading Co,Pte. Ltd. Singapore investasi mendirikan PT. Onward Paper Corporation yang mengelola
pabrik tissue dengan merk Scoott lisensi dari Scott PaperCompany Pennsyvania
USA dan merk sendiri Four Roses dan PT. Hero Supermarket menguasai sepertiga
dari total investasi di PT. Onward Paper Corporation. Untuk menunjang
kenyamanan dan peningkatan perusahaan tahun 1987, Kantor Pusat PT. Hero
Supermarket pindah menempati gedung baru di Jl. Gatot Subroto 177 Jakarta
Selatan dengan supermarket berada dilantai dasar. Pada tahun 1987 ini pula
perusahaan membuktikan kinerjanya dengan mendapatkan piala ARTA dari kamar
dagang Indonesia sebagai pasar swalayan terbaik di Indonesia.Pada tanggal
30 Juni 1989 PT. Hero Supermarket Go Public meramaikan pasar modal dan
merupakan ritel pasar swalayan pertama di Indonesia yang memperoleh kepercayaan
untuk menjual sahamnya kepada masyarakat luas. Penjualan saham pertama
1.795.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1000 dan ditawarkan dengan
harga perdana Rp 7.200 per lembar saham dan dari hasil penjualan Tahun 1989 mencapai
159,9 miliar rupiah. Tahun 1992 PT. Hero Supermarket Tbk.Menawarkan 29.412.500
lembar saham di Bursa Efek Jakarta dengan harga penawaran Rp 1.500 per lembar
saham.
Tahun 1991 PT. Hero Supermarket membuka toko swalayan kecil dengan
konsep convenience store dan diberi nama Star Mart, yang melayani kebutuhan
rumah tangga secara cepat, dengan lokasi yang strategis seperti Hotel,
Apartemen, Komplek Ruko dan lain-lain. Selain itu Hero Group juga mendirikan
semacam toko perkulakan pertama di Indonesia dengan nama Mega Super Grosir,
target pasarnya adalah toko eceran kecil, koperasi, perhotelan,
perkantoran, Instasi pemerintah.Tanggal 20 April 1992 jabatan Presiden
Direktur sebagai pucuk pimpinan perusahaan dipercayakan kepada Ipung
Kurnia karena kesehatan Muhammad Saleh Kurnia tidak memungkinkan lagi memimpin
perusahaan. Dan pada tanggal 10 Mei 1992 Muhammad Saleh Kurnia meninggal di
Singapura akibat sakit kanker. Bulan Februari 1998 PT. Hero Supermarket
mengadakan aliansi strategis dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine
Matheson.Dairy Farm memiliki penyertaan saham langsung pada Perseroan
sebesar7,6 % dan melalui obligasi tukar yang dapat ditukarkan dengan saham
Perseroan sebesar 24,55 %. Jalinan kerjasama ini juga diwujudkan dengan
bergabungnya eksekutif Dairy Farm dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT.
Hero Supermarket Tbk.Pada tahun 1998 inilah restrukturisasi perusahaan dan
kepemilikannya diperjelas dan beberapa usaha yang tergabung dalam Hero group
dipersatukan dalam PT. Hero Supermarket Tbk. Yang meliputi PT. Hero Supermarket
(Hero Supermarket), PT. Wiramaju Karismajaya (Mitra Toko Discount), PT. Catur
Abadi Jayasakti (ShopIn), Star Mart, dan Guardian (ex Dairy Farm) dan yang
lainnya di jual. Akibat kerusuhan 13 dan 14 Mei 1998, 26 gerai di Jakarta
mengalami kerusakan, 6 gerai hangus terbakar, 10 gerai di jarah-rusak berat dan
10 gerai di jarah-rusak ringan, dengan total kerugian sebesar 70 miliar rupiah.
Pada tanggal 26 Juli 2002, Giant hypermarket yang pertama
dibuka yang berlokasi Villa Melati Mas, Serpong-Tangerang. Giant Hypermarket
dengan mottonya “Banyak Pilihan Harga Lebih Murah”dengan menyediakan
jumlah barang yang besar antara 35.000-50.000 item yang yang mana 90% nya
berasal dari produk lokal dan etnik.
Giantingin dikenal sebagai brand yang murah terjangkau dan dapat
dipercaya. Pemegang saham pada Hero Supermarket per 31 Desember 2009 yakni PT. Hero Pusaka Sejati (HPS)
memiliki 27,23% saham, sedangkan Mulgrave Corpuration B.V. memiliki sebanyak
69,73% saham danumum 3,04% saham. Sekadar informasi, perseroan terakhir kali
membagideviden pada tahun 1998 atau 11
tahun lalu sejumlah Rp 35 per lembar saham.PT.
Hero Supermarket Tbk. mencatat penjualan Rp 6,65 triliun atau tumbuh 13 persen
selama 2009. Sementara itu, laba bersih meningkat 78 persen menjadi Rp 171,8
miliar. Hero Supermarket memiliki 12.700 karyawan dan melayani pelanggan di 467 gerai. Per
31 Desember 2009 PT. Hero Supermarket memiliki gerai-gerai sebagai berikut :
Giant hypermarket = 35 Gerai
Hero supermarket = 50 Gerai
Giant supermarket = 63 Gerai
Guardian Toko kecantikan dan Apotik = 195
Gerai
Starmart minimarket = 124 Gerai
Visi, Misi dan Falsafah Perusahaan
PT. Hero Supermarket Tbk., memiliki Visi dan Misi yakni :
Visi
Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan
dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
Misi
Meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui keberhasilan
komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap.
Falsafah
- Kita selalu mengutamakan Service yang terbaik kepada pelanggan.
- Kita selalu menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan.
- Kita bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna.
Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu wadah yang terdiri dari sejumlah
orang untuk mencapai suatu tujuan, oleh karena itu pengorganisasian suatu perusahaan
itu penting, dengan menempatkan orang-orang yang tepat dibidangnya demi
mencapai tujuan perusahaan.
Bidang Usaha Perusahaan
PT. Hero Supermarket Tbk. adalah suatu perusahaan yang
bergerak di bidang usaha supermarket, hipermarket dan minimarket serta
perdagangan dan jasa. Saat ini Perseroan memiliki gerai-gerai yang tersebar di
kota-kota besar di Indonesia dengan mengoperasikan Giant Hipermarket, Giant
supermarket, Hero Supermarket, Minimarket Starmart dan Apotik Guardian. Hero
Supermarket memiliki 12.700 karyawan dan melayani pelanggan di 467 gerai.
Per 31 Desember 2009, perseroan mengoperasikan 35 gerai
Giant hypermarket, 50 gerai Hero supermarket, 63 gerai Giant supermarket, 195 gerai
kesehatan dan kecantikan Guardian, serta 124 gerai Starmart minimarket. PT.
Hero Supermarket Tbk. Senantiasa mempertahankan komitmen terhadap visi, Menjadi
peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka
panjang bagi pemegang saham.
Gerai Giant Hypermarket & Supermarket
Jakarta Barat
Giant Supermarket Citra Garden
Giant Supermarket Mediterania Tanjung Duren
Giant Supermarket Slipi Jaya
Giant Supermarket Taman Alpha
Giant Hypermarket Lindeteves Trade Center
Jakarta Pusat
Giant Supermarket Apartment Kemayoran 2
Giant Supermarket Gunung Sahari
Giant Supermarket Menteng Huis
Jakarta Selatan
Giant Supermarket Bintaro Veteran
Giant Supermarket Blok M Plaza
Giant Supermarket Cilandak Fatmawati
Giant Supermarket Cilandak KKO
Giant Supermarket Lebak Bulus
Giant Supermarket Mampang
Giant Hypermarket Kalibata Mall
Giant Hypermarket Poins Square (Lebak Bulus)
Giant Hypermarket Plaza Semanggi
Jakarta Timur
Giant Supermarket Buaran
Giant Supermarket Cipinang
Giant Supermarket Kalimalang
Giant Supermarket Pondok Bambu
Giant Supermarket Rawamangun Artomoro
Giant Hypermarket Ujung Menteng
Jakarta Utara
Giant Supermarket Sunter
Giant Supermarket Danau Sunter Mall
Cibubur
Giant Supermarket Citra Grand Mall
Giant Hypermarket Cibubur
Bogor
Giant Hypermarket Botani Square
Giant Suparmarket Pajajaran
Giant Hypermarket Taman Yasmin
Giant Supermarket Sindangbarang Loji
Giant Hypermarket Cibinong Square
Giant Hypermarket MetLand Jonggol
Depok
Giant Supermarket Cinere Mall
Giant Hypermarket Cimanggis
Giant Hypermarket Margo City Depok
Giant Hypermarket Tole Iskandar
Tangerang
Giant Supermarket Graha Raya
Giant Supermarket Pondok Betung
Giant Supermarket Tangerang Pinang
Giant Supermarket Tangerang Poris Paradise
Giant Hypermarket Ciledug
Giant Hypermarket Superstore City Mall
Giant Supermarket Galeong
Tangerang Selatan
Giant Supermarket Bintaro Jaya
Giant Supermarket Ciputat
Giant Supermarket Pamulang
Giant Supermarket Pondok Cabe
Giant Hypermarket Pamulang
Giant Hypermarket Vila Melati Mas
Giant Hypermarket BSD City
Giant Hypermarket Paramount Serpong
Giant Hypermarket Alam Sutera
Giant Hypermarket CBD Bintaro
Bekasi
Giant Supermarket Bintara
Giant Supermarket Jatibening
Giant Supermarket Pondok Kopi
Giant Supermarket Plaza Metropolitan Tambun
Giant Supermarket Pondok Timur
Giant Hypermarket Pondok Gede
Giant Hypermarket Harapan Indah
Giant Hypermarket Mega Bekasi
Giant Hypermarket Tambun
Giant Superstore Jati Asih
Giant Superstore Wisma Asri
Giant Supermarket Jatirahayu
Karawang
Giant Supermarket Karawang
Serang
Giant Hypermarket Serang
Cilegon
Giant Supermarket Cilegon City Square
Rangkasbitung
Giant Supermarket Rangkasbitung
Bandung
Giant Supermarket Flamboyan
Giant Supermarket Istana Plaza
Giant Supermarket Premier Plaza
Giant Supermarket Setrasari Mall
Giant Supermarket Suci
Giant Hypermarket Pasteur Hyperpoint
Giant Hypermarket Bandung Supermal
Bandung Barat
Giant Supermarket Kota Baru Parahyangan
Cimahi
Giant Supermarket Cimahi Mall
Cirebon
Giant Hypermarket Bypass
Giant Supermarket Cietos
Giant 'Ekstra' Hypermarket Gunung Jati
Giant Hypermarket Plered (coming soon)
Purwakarta
Giant Hypermarket Purwakarta
Tasikmalaya
Giant Supermarket Mayasari Plaza
Sukabumi
Giant Supermarket Sukabumi Indah Plaza
Giant Supermarket R.A. Kosasih
Semarang
Giant Supermarket Candi
Giant Supermarket Anjasmoro
Giant Supermarket Tlogosari
Giant Hypermarket Central City
Solo
Giant Supermarket Palur Plaza
Magelang
Giant Supermarket Pakelan
Giant Supermarket Tidar
Pekalongan
Giant Supermarket Pekalongan
Yogyakarta
Giant Supermarket Godean
Giant Supermarket Uripsumoharjo
Giant Supermarket Ring Road Utara
Surabaya
Giant Supermarket Arief Rachman Hakim
Giant Supermarket HR Muhammad
Giant Supermarket Kapas Krampung Plaza
Giant Supermarket Kedungsari
Giant Supermarket Klampis
Giant Supermarket Manukan Lontar
Giant Supermarket Mulyosari
Giant Supermarket Rungkut
Giant Supermarket Wiyung
Giant Hypermarket Maspion
Giant Hypermarket Mayjen Sungkono
Giant Hypermarket Diponegoro
Giant Hypermarket Rajawali
Gresik
Giant Supermarket Gresik
Sidoarjo
Giant Hypermarket & GO Distrindo Aloha Waru Sidoarjo
Giant Hypermarket Sidoarjo Pondok Candra
Giant Hypermarket Sidoarjo Sun City
Pasuruan
Giant Supermarket Pasar Poncol
Probolinggo
Giant Hypermarket Probolinggo
Malang
Giant Supermarket Dinoyo
Giant Supermarket Pulosari
Giant Supermarket Sawojajar
Giant Hypermarket Gajahyana
Giant Hypermarket Olympic Garden
Banyuwangi
Giant Hypermarket Banyuwangi
Bojonegoro
Giant Supermarket Bojonegoro
Madiun
Giant Supermarket Timbul Jaya
Kediri
Giant Supermarket Doho Plaza
Lampung
Giant Supermarket Mal Kartini Bandar Lampung
Giant Supermarket Pagar Alam Bandar Lampung
Giant Hypermarket Antasari Bandar Lampung
Giant Ekspres Kedamaian Bandar Lampung
Giant Ekspres Kemiling Bandar Lampung
Bengkulu
Giant Supermarket Mega Mall Bengkulu
Riau
Giant Hypermarket Metropolitan City Pekanbaru
Sumatera Utara
Giant Supermarket H.M. Joni Medan
Giant Ekspress Jl. William Iskandar Medan
Giant Ekspress Jl. Letda Sujono Medan
Giant Ekspress Jl. A.H Nasution Medan
Giant Ekspress Jl. Gatot Subroto Medan
Bali
Giant Supermarket Central Park Kuta
Balikpapan
Giant Supermarket Kebun Sayur Plaza
Banjarmasin
Giant Supermarket Banjarmasin KM 5
Samarinda
Giant Supermarket Mall Mesra Indah
Giant Supermarket Samarinda Central Plaza
Giant Extra Alaya
Tarakan
Giant Supermarket Plaza THM
Makassar
Giant Supermarket Alauddin
A.
Dampak Retail
10%
penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dalam bisnis retail. sebagian pada
retail modern, dan sebagian pula pada retail tradisional. Mereka yang tidak
memiliki latarbelakang pendidikan yang baik mendiami bisnis retail tradisional,
sedangkan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan seminimalnya adalah
SMA mereka menjabat sebagai bagian dari retail modern, biasanya menjadi
pegawai. Hal tersebut karena untuk menjadi pekerja di perusahaan retail modern
harus memenuhi spesifikasi jabatan yang telah di tentukan perusahaan retail
tersebut. Minimal SMU/Sederajat, namun ada pula bagian jabatan tertentu yang
bisa menerima lulusan tingkat SD/SMP. Mereka ynag tidak memilki latar belakang
pendidikan yang baik biasanya memutar otak lebih keras untuk dapat menciptakan
hal yang baru yang dapat bersaing oleh mereka mereka yang berada pada retail
tradisional. Mereka yang mendominasi retail tradisional Antara lain pedagang
toko kelontong, pedagang kaki lima, dan lainlain.
Jumlah
penduduk Indonesia menurut www.datastatistik-indonesia.com pada tahun 2014
sebanyak 244.814.900 jiwa. Dari data tersebut dapat di taksir sebanyak
24.481.490 jiwa menggantungkan kehidupan
nya pada bisnis retail ini. Lebih khususnya
menurut komisi pengawasan persaingan usaha (KPPU), jumlah pedagang
tradisional sebanyak 12.625.000 jiwa.
Pertumbuhan
Bisnis retail tidak dapat dipungkiri lagi, retail modern tumbuh 31,4% pertahun,
sedang retail tradisional turun 8% pertahun, itu berarti dibeberapa tahun yang
akan datang akan ada kemungkinan retail tradisional akan terus merosot dan akan
mematikan perekonomian 12.635.000 jiwa yang bergantung pada sector tersebut.
Terlebih mereka tidak memiliki keahlian yang menonjol dikarenakan mereka memang
tidak memiliki latarbelakang pendidikan yang baik. Kemungkinan besar 12.625.000
jiwa yang perekonomian nya hancur akan mencari cari jenis pekerjaan dalam
sector lain yang masih berpotensi kebutuhan mereka. Mungkin akan beralih pada
sector pertanian, atau mungkin pertambangan. Sedangkan di zaman seperti ini
sudah sangat sulit di temui lahan kosong yang bisa digunakan untuk pertanian. Disisi
lain perkembangan retail modern masih memiiki dampak positif, bagaimanapun
dengan semakin besar pertumbuhan bisnis retail modern tersebut, maka semakin
banyak pula lapangan pekerjaan yang tercipta. Namun lapangan pekerjaan yang
diciptakan untuk orang orang yang berpendidikan tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan orang orang yang tidak berpendidikan yang dilumpuhkan.
Dengan
membaiknya ekonomi Indonesia ditahun mendatang diperkirakan akan semakin banyak
peritel asing masuk ke Indoneisa. Akibatnya persaingan akan semakin ketat
menyebabkan semua pemain dalam bisnis retail ini berusaha keras menjalankan
berbagai strategi untuk mengalahkan persaingan yang kadang menjadi tidak fair
lagi.
B.
Kepuasan
Pelanggan
Berdasarkan
analisa dan pembahasan yang dilakukan terhadap 100 orang dengan hasil :
- Dimensi Keandalan ; perihal tentang ketetapan waktu dan kesesuaian janji dimana ada 13 % konsumen yang menyatakan kurang puas.
- Dimensi Keresponsifan ; terutama perihal kecepatan dan ketelitian pekerja, dimana ada 21% konsumen yang menyatakan kurang puas.
- Dimensi Keyakinan ; perihal perilaku dan semangat kerja para staff, dimana ada 23% konsumen yang menyatakan kurang puas.
- Dimensi Empati ; perihal kemampuan staff berkomunikasi dengan konsumen dimana ada 10% konsumen yang menyatakan kurang puas.
- Dimensi Berwujud ; perihal kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan ruangan, dimana ada 10% konsumen yang menyatakan kurang puas.
Dengan
metode skala likert ini, responden menyatakan puas. Ini berarti Giant
Hypermarket & Supermarket telah berhasil memberikan layanan yang terbaik
atau yang memuaskan kepada para konsumennya, baik dari dimensi keandalan
(reliability expectations), dimensi keresposifan (responsiveness expectations),
dimensi keyakinan (assurance expectations), dimensi empati (emphaty
expectations) dan dimensi berwujud (tangible expectations) secara keseluruhan
konsumen merasa puas, dengan rata-rata nilai 380,25, dimana nilai tersebut
dikategorikan Baik dengan kelas interval (340-419).
PENUTUP
Kesimpulan
Dari
pembahasan di dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa Giant Hypermarket &
Supermarket telah berhasil memberikan layanan yang terbaik atau yang memuaskan
kepada para konsumennya, baik dari dimensi keandalan (reliability
expectations), dimensi keresposifan (responsiveness expectations), dimensi
keyakinan (assurance expectations), dimensi empati (emphaty expectations) dan
dimensi berwujud (tangible expectations). Dan bisnis retail ini memiliki dampak
negative dan dampak positif.
Saran
Saran
Meskipun
sudah baik, hendaknya Giant hypermarket & Supermarket tetap berupaya
menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan yang sudah ada, mungkin dengan
melakukan pelatihan secara rutin kepada karyawannya agar para konsumen bisa
mendapatkan pelayanan yang maksimal sehingga mereka akan senang dan loyal
berbelanja di Giant Hypermarket & Supermarket.
DAFTAR PUSTAKA