Pengertian Investasi
Menurut Sunariyah (2003:4):
“Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki
dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa-masa yang akan datang.”
Menurut PSAK
(Pedoman Standar Akuntansi Keuangan) Nomor 13 :
Investasi
adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
(accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga,
royalti, dividen dan uang sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk
manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh
melalui hubungan perdagangan.
Tujuan Dilakukannya Investasi :
- Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut
- Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan
- Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham
- Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa
Kas atau Tunai
Aset investasi
dalam bentuk kas umumnya ditawarkan dalam bentuk
- Tabungan
- Deposito
- Mata uang asing
Pergerakan Valuta Asing Minggu ini.
Pendapatan Tetap
Aset finansial
ini memiliki fitur memberikan pendapatan tetap bagi investornya, bisa bulanan
atau tahunan. Umumnya ditawarkan dalam bentuk
ü
Obligasi atau surat utang
Obligasi merupakan surat berharga yang dijual kepada
public.
Arti dari peringkat Obligasi :
Moody’s
|
S&P
|
Arti
|
Aaa
|
AAA
|
Kualitas
terbaik, dengan resiko terkecil ; penerbitnya stabil dan dapat diandalkan
|
Aa
|
AA
|
Kualitas tinggi,
dengan resiko jangka panjang yang sedikit lebih tinggi
|
A
|
A
|
Kualitas
tinggi hingga menengah, dengan banyak atribut kuat. Tetapi agak rentan
terhadap kondisi perekonomian
|
Baa
|
BBB
|
Kualitas menengah,
jangka pendek memadai, tetapi kurang dapat diandalkan untuk jangka panjang
|
Ba
|
BB
|
Ada
unsur spekulatif, dengan tingkat keamanan yang moderat, tetapi tidak ada
jaminan keamanan
|
B
|
B
|
Mampu membayar
sekarang, tetapi dengan resiko macet dimasa yang akan datang
|
Caa
|
CCC
|
Kualitas
rendah, bahaya nyata kegagalan dimasa yang akan datang
|
Ca
|
CC
|
Kualitas yang
berspekulasi tinggi, sering kali gagal
|
C
|
C
|
Urutan
terendah, prospek pembayaran kembali rendah meskipun mungkin masih bisa
terbayar
|
K
|
K
|
Tidak mampu
membayar bunga.
|
Kualitas Obligasi
Peringkat Obligasi
|
Kualitas Sangat
Tinggi
|
Kualitas Tinggi
|
Spekulatif
|
Kualitas Sangat
Rendah
|
||||
Standard& Poor’s
|
AAA
|
AA
|
A
|
BBB
|
BB
|
B
|
CCC
|
D
|
Moody’s
|
Aaa
|
Aa
|
A
|
Baa
|
Ba
|
B
|
Caa
|
C
|
ü
Reksadana pendapatan tetap
Kemungkinan
nilai investasi akan berkembang di atas 10 persen per tahun sangatlah minim,
namun jika terjadi gejolak di pasar pun nilai investasi umumnya tidak berkurang
drastis.
Saham
Ini adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Untuk kelas aset saham, bisa ditemui pilihannya dalam bentuk
Ini adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Untuk kelas aset saham, bisa ditemui pilihannya dalam bentuk
ü
Saham Preferen
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut
- Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
- Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
- Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
- Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
ü
Saham Biasa
Memiliki karakteristik:
- Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris
- Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
- Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja
Mekanisme perdagangan saham di Indonesia
Pertama yang perlu dilakukan adalah investor harus menjadi nasabah pada
perusahaan efek dahulu. Investor membuka rekening dengan membayarkan
deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta
dan seterusnya. Jumlah yang disetorkan bervariasi. Pada
dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada, tapi di
Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 500 lembar atau 1 lot, misalnya harga
saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk
membeli satu lot sama dengan Rp 50.000,00 ( 500 lembar dikali Rp 100,00
). Transaksi penjualan atau pembelian dapat dilakukan pada Hari bursa.
Tempat perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham antara
lain :
o
IDX / Indonesia
Stock Exchange ( Indonesia )
o
Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika
Serikat )
o
NYSE / New York Stock Exchange ( New York )
o
SEAQ / Stock
Exchange Automated Quotations ( London )
o
TSE / Tokyo Stock Exchange ( Tokyo )
o
SGX / Singapore Exchange ( Singapura )
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :
o Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki
reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang
stabil dan konsisten dalam membayar dividen
o Income stocks, saham suatu emiten dengan
kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang
dibayarkan pada tahun sebelumnya
o Growth stocks, terdiri
dari well-known dan lesser-known
o Speculative stocks, saham secara konsisten
memperoleh penghasilan dari tahun ketahun, mempunyai kemungkinan penghasilan
yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti
o
Cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh
oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara
umum
o
Emerging Growth Stocks, saham yang dikeluarkan
oleh emiten yang relatif kecil dan stabil meskipun dalam kondisi ekonomi yang
kurang mendukung
o
Defensive Stocks, saham yang tetap stabil dari
suatu periode atau kondisi yang tidak menentu dan resesi.
Faktor yang mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham
o
Kondisi Mikro dan Mmakro Ekonomi
o
Kebijakan perusahaan dalam memutuskan untuk
ekspansi (perluasan saham)
o
Pergantian direksi secara tiba-tiba
o Adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan
yang terlibat tindak pidana dan kasusnya sudah masuk ke pengadilan.
o
Kinerja perusahaan yang terus engalami penurunan
dalam setiap waktunya
o Risiko sistematis, yaitu suatu bentuk risiko
yang terjadi secara menyeluruh dan telah ikut menyebabkan perusahaan ikut
terlibat
o Efek dari psikologi pasar yang ternyata mampu
menekan kondisi tekhnikal jual beli saham.
Menghitung Keuntungan yang Diharapkan dari Saham
Keterangan :
r = Keuntungan yang diharapkan dari
saham
D1 = dividen tahun 1
P0 = Harga Beli
P1 = Harga Jual
Contoh :
Manajer
PT Balaputra Dewa melakukan analisis keuangan pada perusahaan nya. Deviden
tahun 1 yang diperoleh sebesar Rp.5.000, adapun harga beli dan harga jual
masing masing adalah sebesar Rp.250 dan Rp.270. Maka kita dapat menghitung
keuntungan yang diharapkan dari saham tersebut dengan cara :
Sehingga
kita memperoleh hasil untuk keuntugan yang diharapkan dari saham tersebut
adalah Rp.20,08
Menghitung Nilai Buku per Lembar Saham
Rumus untuk menghitung Nilai Buku
per Lembar Saham :
Nbp : Nilai
Buku per Lembar Saham
Te : Total
Ekuitas
Jsb : Jumlah
Saham yang beredar
Contoh :
Diketahui
bahwa nilai total ekuitas PT. Murti Abadi adalah Rp.4.000.000.000 dan jumlah
saham yang beredar sebanyak 15 lot. Maka nilai buku per lembar nya adalah
Earning per Share
Earning per Share adalah Tingkat
keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada
saat menjalankan operasinya.
Rumus untuk menghitung Nilai Buku
per Lembar Saham :
Keterangan :
EPS : Earning
per Share atau laba perlembar saham
EAT : Earning
after Tax atau Pendapatan setelah pajak
Jsb : Jumlah
saham yang beredar
Contoh :
PT.Maharani
mencatatkan pada tahun 2007 memperoleh pendapatan setelah pajak sebesar
Rp.200.000.000 dan 200.000 rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar. Maka
berdasarkan rumus, EPS nya adalah sebagai berikut :
Berarti EPS PT.Maharani adalah
Rp.1000 per lembar saham
Price Earning Ratio
Rasio yang
menggambarkan bagaimana keuntungan perusahaan atau emiten saham (company's
earnings) terhadap harga sahamnya (stock price).
Adapun rumus menghitung PER
adalah :
PER : Price
earning ratio
MPS : Market
price per share
EPS : Earning
per share
Contoh :
PT. Lagadai
menginginkan pada saat melakukan go public memperoleh harga pasar per lembar
sahamnya adalah Rp.12.000 dan mengharapkanlaba per lembar sahamnya adalah
sebesar Rp.315. Maka berdasarkan rumus diatas kita dapat menghitung PER sebagai
berikut:
Menghitung Return on Investment
ROI (Return On Investment) adalah salah satu bentuk dari rasio
profitabilitas yang dimaksudkan dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan.
Rumus untuk menghitung ROI
adalah :
Keterangan
:
Earning
after Tax : laba setelah pajak
Total
Assets : Total asset
Contoh
:
Berdasarkan laporan laba rugi PT.Sanyobaya terlihat bahwa EAT
Perusahaan adalah berjumlah Rp.720 dan total asset adalah Rp.8000. Makan nilai
ROI nya adalah :
Menghitung Return on Equity
Rasio ini
digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang
tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak.
Rumus
menghitung ROE
Keterangan
Earning
After Tax : Laba setelah pajak
Shareholder’s
equity : modal sendiri
Contoh:
PT. Rinjani
Abadi memiliki laba setelah pajak sebesar Rp.1.256 dan dana sendiri senilai
Rp.3.803. ROE dari PT.Rinjani Abadi adalah :
Aset fisik
Jenis terakhir adalah aset fisik yang umumnya berbentuk
Jenis terakhir adalah aset fisik yang umumnya berbentuk
ü
Emas
Logam mulia atau emas 99,99% adalah
salah satu logam berharga dan langka yang keberadaannya dapat diterima oleh
kalangan umum. Sifatnya yang mudah dibentuk, membuat emas sering dipakai dalam
pembuatan perhiasan. Emas juga merupakan alat investasi yang aman &
menguntungkan.
Dalam situasi yang tidak menentu, banyak
orang yang beralih ke emas karena emas mempunyai nilai yang lebih stabil dan
dianggap sebagai mata uang tanpa batasan asset yang penting & aman yang
dapat diuangkan setiap saat dibutuhkan. Pergerakan nilai tukar US Dollar yang
searah dengan emas, membuat investor emas mendapatkan keuntungan ganda bila
harga emas naik.
Beberapa keuntungan emas sebagai Investasi :
1.
Dengan emas kekayaan yang anda simpan akan terbebas
dari nilai inflasi.
2.
Harga emas akan cendrung naik, bukan karena USD
tapi karena suply/demand minyak dan barang tambang.
3.
Investasi emas tergolong invesatsi yang
Low-Risk, karena harga emas dalam jangka panjang selalu naik.
4.
Investasi dalam bentuk Logam Mulia, karena
ketika menjualnya anda tidak dikenai ongkos pembuatan seperti perhiasan emas
dari pada emas perhiasan.
5.
Investasi dalam bentuk Emas Lebih Liquid dari
pada investasi dalam bentuk lain (mudah dicairkan kedalam bentuk uang bila
diperlukan).
Beberapa
kelemahan dalam berinvestasi dengan emas:
1.
Kebanyakan Toko Emas sedikit tertutup untuk
memberikan keterangan atau pengarahan kepada konsumen secara terbuka
masalah harga dan pertimbangan investasi.
2.
Kebanyakan pemilik emas mengalami
kesulitan ketika menjual emas, karena tidak mengetahui standart
perhitungan emas. Sedangkan toko emas sendiri tidak transparant dalam
menerapkan standart harga jual-beli emas seperti harga dolar.
3.
Investasi Emas dalam jumlah banyak misalnya
diatas 1kg, akan memerlukan keamanan khusus. biasanya beberapa orang memilih
menggunakan brankas kecil untuk menyimpan, tapi cara lain yang lebih aman lagi
adalah dengan menyewa safety box dibank.
4.
Emas lebih baik untuk investasi jangka panjang.
Salah satu cara Investasi Emas
Contoh
asumsinya sebagai berikut :
Melakukan
investasi emas secara rutin sebesar 25 gram
- Harga asumsi emas 25 gram = Rp 9.000.000
- Harga asumsi emas 25 gram = Rp 9.000.000
- Pada saat
ini Anda punya tambahan uang Rp 3.750.000
- Nilai gadai
sebesar 80% dari harga taksir emas
- Harga
Taksir Bank Rp.300.000/gram
- Biaya
penitipan emas Rp 2500/gram/bulan
Perhitungan nya :
o
Misalkan Anda Beli emas batangan Antam 25 gram,
lalu Anda gadaikan dan Anda akan mendapatkan dana segar sebesar Rp 6.000.000
Rp 300.000 x 80% = Rp 240.000 x 25gram = Rp 6.000.000
o
Biaya penitipan emas 1 tahun sebesar Rp
2500×25×12 bulan = Rp 750.000
Lakukan Investasi emas Anda dengan cara:
Lakukan Investasi emas Anda dengan cara:
o
Beli emas 25 gram lalu Gadaikan emasnya, dapat
dana segar Rp 6jt, lalu tambah Rp 3 jt dana dari uang Anda = Rp 9jt lalu beli
emas lagi dengan biaya titip Rp 750.000 setahun.
o
Setiap Anda memiliki dana tambahan Rp.3.75 jt
lalu ulangi langkah diatas lagi, begitu seterusnya sesuai kebutuhan. Kalau
sudah lima kali maka posisi akan menjadi seperti ini:
1. Beli
Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt ->
beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
2. Beli
Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt ->
beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
3. Beli
Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt ->
beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
4. Beli
Emas 25 gram -> Rp.6jt, tambah Rp.3 jt dana segar jadi total = 9jt ->
beli emas lagi | Rp.750rb -> biaya titip
5. Beli
Emas 25 gram (Emas disimpan)
o
Anda Perhatikan perhitungan di atas bahwa biaya
pembelian emas kedua dan seterusnya, 2/3 modal beli emas adalah dari uang bank.
Dan setelah waktu berlalu, misalkan harga emas naik sebesar 30 persen, jadi
emas batangan 25 gram yang Anda miliki sekarang nilainya Rp 12jt. Dan ini
saatnya Anda panen.
o
Langkah memanennya cukup dibalik saja yaitu:
Juallah emas nomor 5, maka anda mendapatkan dana segar 12 jt, dana segar ini
kita pakai untuk menebus 2 emas lainnya. Ulangi sampai semua emas ditebus, dan
jual semuanya
Maka posisinya sebagai berikut:
Hasil penjualan emas 5 buah x Rp 12 jt = Rp 60 jt
Maka posisinya sebagai berikut:
Hasil penjualan emas 5 buah x Rp 12 jt = Rp 60 jt
Tebus gadai 4 x Rp 6 jt = Rp
24 jt
Sisa = Rp
36 jt
Berapa modal anda?
1. Beli emas pertama = Rp 9 jt
2. Beli emas ke 2 sampai ke 5 = Rp 3jt x 4 = Rp 12 jt
3. Biaya titip Rp 750rb x 4 buah emas = Rp 3 jt
Total modal = Rp
24 jt
o
Keuntungan Panen Emas Anda adalah: Rp 36 jt – Rp
24 jt = 12 jt
ü
Properti.
Beberapa keuntungan Properti sebagai Investasi :
1.
Bersifat sustainable, atau bisa bertahan hingga
jangka waktu yang relatif panjang.
2.
Harga properti yang cenderung selalu naik
3. Investasi properti dapat dilakukan dengan
membayar uang muka saja sekitar 20-30% dari harga propertinya. Kemudian sisanya
dapat dibiayai melalui pinjaman ke bank.
4. Menghasilkan passive income yaitu dengan cara
disewakan atau dikontrakkan dengan harga sewa yang lebih kompetitif kepada
pihak yang membutuhkannya
5.
Resiko yang ditanggung lebih kecil dibandingkan
dengan jenis investasi yang lain
Beberapa kelemahan Properti sebagai Investasi :
1.
Dana yang diperlukan cukup besar
2.
Likuiditas yang rendah
3.
Memerlukan perhatian berupa perawatan yang
serius agar harga tidak turun.
4.
Regulasi pemerintah yang cukup berbelit-belit
5.
Kondisi pasar properti jatuh (crash property)
6.
Peristiwa diluar kendali seperti bencana alam.
Contoh
Investasi Properti
o
Bapak Z membeli tanah pada tanhun 2005 di daerah
A seluas 375 m Persegi , dengan harga per meternya sebesar Rp.
550.000,-. Pada tahun 2007 menjualnya seharga Rp. 800.000,-. Capital gain
didapatkanya sebagai berikut :
Ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan investor saat
melakukan investasi diantaranya :
- Tidak memiliki rencana investasi yang jelas. Karena ini terkait dengan masa depan investor tersebut, maka tanpa memiliki konsep yang kuat investasinya bisa merupakan suatu kesalahan.
- Investor terkadang kurang sabar dan ingin segera menikmati keuntungan padahal investasi adalah suatu program jangka panjang dan kita mesti bisa menerawang jauh ke depan dan jangan mengambil langkah yang emosional dan terlalu cepat.Tetapi mesti melakukan langkah-langkah yang terukur.
- Investor terkadang memperoleh informasi yang terlalu berlebih sehingga mengaburkan analisis yang telah baik yang diperoleh sebelumnya.
- Calon investor gampang terpengaruh gimik (rencana bisnis) yang menjanjikan kaya dalam sekejap (get rich quick scam). Dan melupakan hukum ekonomi yang paling mendasar yaitu High Risk High Return (Pengembalian tinggi pasti beresiko tinggi pula). Misalnya bila uang diinvestasikan ke deposito bank maka bunga yang didapat akan lebih rendah daripada bila diinvestasikan ke suatu bisnis seperti bisnis makanan yang dapat memperloleh pengembalian 100% dari modal.
Perhitungan terhadap perekonomian Indonesia
Saran Management Portofolio
Pada tahun ini, para pakar menyarankan
kepada para investor dalam menghadapi krisis saat ini untuk memilih
portofolio investasi yang dirasa paling aman, yaitu properti, emas, dan
perdagangan berjangka.
Sektor properti untuk saat ini
masih cukup menjanjikan. Mereka yakin sektor properti secara alami masih
menghasilkan return yang tinggi. Jika tidak digunakan sendiri, properti bisa
disewakan dan menghasilkan return yang besar. Apalagi saat ini kebutuhan akan
properti cenderung meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi.
Adapun properti di Indonesia dipastikan tidak akan kehilangan nilainya dan
justru akan bertambah seiring dengan waktu.
Investasi dalam emas juga
disarankan karena emas merupakan investasi yang safe haven di tengah kondisi
krisis. Posisi emas sebagai hedging inflasi memainkan perananan penting di saat
kondisi keuangan yang tidak menentu saat ini.
Sementara itu untuk perdagangan
berjangka juga cukup menarik dengan adanya two ways opportunity. Dalam
investasi ini para pemainnya dapat memperoleh keuntungan baik di masa harga
turun maupun naik. Para pemainnya juga dapat memanage risiko dan return yang
sesuai dengan keinginan mereka.