Dampak Bisnis Retail Terhadap Pendapatan Nasional dan Daerah

Monday, 21 April 2014



DAFTAR ISI


Daftar Isi .......................................................................................................        1
BAB I          PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang......................................................................        2
B.     Perumusan Masalah...............................................................        2
BAB II     PEMBAHASAN
A.    Pengertian Bisnis...................................................................        4
B.     Macam-macam Bisnis............................................................       4
C.     Bisnis Retail..........................................................................        5
D.    Jenis Bisis Retail & Sejarahnya.............................................         5
E.     Dampak Bisnis Retail............................................................        6
F.      Profil pasar Ciputat Timur.....................................................        8
G.    Pendapatan dan pengaruhnya...............................................         9
BAB III    PENUTUP
A.    Kesimpulan............................................................................      13
B.     Saran......................................................................................     13
Daftar Pustaka................................................................................................      14


BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Bisnis retail sudah ada sejak zaman dulu, diawali dari bisnis retail tradisional. Bentuk retail tradisional yang sudah dari sejak dahulu adalah pasar tradisional. Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke -5 Masehi. Seiring waktu dan perkembangan zaman, Indonesia  mulai terpengaruh oleh budaya asing sehingga muncul lah retail modern. Saatini jenis jenis ritel modern di Indonesia sangat banyak meliputi pasar modern, Pasar Swalayan, Dapartment Store, Boutique, Factory Outlet, Speciality Store dll. Pertumbuhan retail modern ini berbanding terbalik dengan retail tradisional. Hal tersebut memang karena mudahnya Indonesia menyerap kebiasaan baru yang berasal dari budaya asing.
Masuk nya retail modern memiliki dampak yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia. Di satu sisi, retail modern dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang luar biasa, tapi di sisi lain dapat membunuh perekonomian sebagian masyarakat yang berkecimpung dalam retail tradisional.
Pertumbuhan pendapatan daerah Tangerang selatan dalam setiap tahun nya memicu saya untuk menggali apa yang mempengaruhi hal tersebut terjadi. Karena menurut data yang ada, daerah Tangerang memiliki kenaikan pendapatan yang cukup signifikan. Namun di sisi lain adanya penurunan pendapatan di sector pasar tradisional.
Dalam rencana tata kota Tangerang Selatan disebutkan tujuh kecamatan yang ada, yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Pamulang, Pondok Aren, serpong, Serpong Uutara, dan Setu. Dari setiap kecamatan tersebut masing masing memiliki pasar retail, baik retail modern maupun retail tradisional.
Bila dilihat secara kasat mata, memang persaingan antar retail modern seperti supermarket akan menguntungkan konsumen dan perekonomian secara keseluruhan, namun sesungguh nya bila lebih di teliti lagi, dampak negative tersembunyi di balik perkembangan retail modern tersebut.
Makalah ini mengkaji beberapa hal, antara lain pengenalan bisnis retail, macam macam retail, dampak dari retail modern, serta pengaruh retail tradisional terhadap pendapatan daerah dan nasional.

B.                Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam makalah ini adalah mengkaji mengenai seberapa besar pengaruh pendapatan bisnis retail  terhadap pendapatan daerah dan pendapatan nasioal serta pengaruh antara bisnis retail modern dan retail nasional. Oleh karena itu masalah dalam makalah ini di rumuskan sebagai berikut :
a.       Apa pengertian bisnis retail serta jenis jenis nya?
b.      Apa saja dampak adanya bisnis retail baik modern maupun tradisional?
c.       Berapa persen pengaruh bisnis retail terhadap pendapatan daerah dan nasional?





BAB III
PEMBAHASAN

A.                Pengertian Bisnis
Bisnis adalah usaha menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita melakukan bisnis adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit).
Sebenarnya tidak hanya itu, masih ada beberapa fungsi dari bisnis yaitu :
  •  Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi
  •  Memindahkan tempat produk itu (place utility), atau fungsi distribusi
  • Mengubah kepemilikan (possesive utility), yaitu fungsi penjualan
  •  Menunda waktu kegunaan (Time utility), atau fungsi pemasaran

Sementara Steinhoff berpendapat bahwa ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu :
  • Mencari bahan mentah (acquiring raw material)
  • Mengubah bahan mentah menjadi barang jadi (manufacturing raw materials into product)
  •  Menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen (distributing product to consumers)


B.                Macam –macam Bisnis
Ada banyak macam jenis yang umunya kita ketahui, macam-macam bisnis ini dapat dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, yaitu :
  • Manufaktur adalah suatu proses pengolahan barang non jasa yang bersifat fisik, kata manufaktur sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “manus faktus” yang artinya dibuat atau diolah dengan menggunakan tangan. Contoh bisnis manufaktur adalah pabrik pembuatan batu bata dan tempe.
  • Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  •  Retail adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi konsumen adalah distributor dan konsumen. Contoh toko waralaba.
  • Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi dan batu bara.
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis Transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Contonya Travel.

Salah satu dari Jenis bisnis diatas akan dibahas dalam makalah ini, yaitu Bisnis Retail
.
C.                Bisnis Retail
Retail berasal dari Bahasa Inggris, yang berarti eceran. Bisnis retail adalah bisnis mengenai jual beli dalam jumlah kecil, eceran atau satuan. Bisnis ini sangat diperlukan, agar barang yang di produksi oleh produsen dapat sampai atau dapat dinikmati oleh konsumen. Bisnis retail memiliki peranan penting bagi perekonomian. Menempati posisi kedua tertinggi setelah pertanian dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia. Bisnis ini dianggap bisnis paling menarik, karena bisnis ini tidak pernah lekang oleh waktu. Sedangkan yang dimaksud perusahaan retail adalah perusahaan yang menjual barang eceran tersebut. Perusahaan Retail terbagu menjadi 2, yaitu retail modern dan retail tradisional.

D.                Jenis Bisnis Retail dan Sejarahnya
Bisnis Retail terbagi menjadi 2, yaitu :
1.      Retail Modern
2.      Retail Tradisional

Retail Modern
Sesuai dengan peraturan presiden pasal 1 butir 5 112/700 dan pasal 1 butir 5 Permendag 53/2008 perusahan retail modern diartikan sebagai toko mandiri yang menjual barang secara ecer baik dalam bentuk supermarket, minimarket, dll.. Pasar modern adalah tempat penjualan barang-barang kebutuhan rumah tangga (termasuk kebutuhan sehari hari), dimana penjualan dilakukan secara eceran dan dengan system pemasaran format self service (konsumen mengambil sendiri barang yang dibutuhkan kemudian membayar di kasir).
Retail modern ini di perkenalkan pertama kali di Indonesia pada era 1970-an, saat ini terdapat 3 jenis pasar modern yaitu Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket. Berdasarkan Peraturan Pemerintah yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI No. 112/th. 2007, didefinisikan bahwa format pasar swalayan terbagi atas tiga kategori, yaitu :
1.      Minimarket yaitu produk dijualnya hanya kebutuhan rumah tangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian, jumlah produknya <5000 item, luas gerainya maksimum 400m2, potensi penjualannya maksimum 200 juta dan area parkirnya terbatas. 
2.      Supermarket produk dijualnya adalah kebutuhan rumah tangga, makanan, dan termasuk kebutuhan harian, jumlah produknya 5000-25000 item, luas gerainya 400-5000m2, area parkirnya sedang (memadai), potensi penjualannya 200 juta-10 milliar. 
3.      Hypermarket produk yang dijualnya adalah kebutuhan rumah tangga, makanan dan termasuk kebutuhan harian, textile, fashion, furniture, dan lain-lain, luas gerainya >5000m2, area parkirnya sangat besar, potensi penjualannya >10 milliar.
Retail Tradisional
Retail tradisional adalah perusahaan yang menjual barang eceran dalam bentuk toko kelontong, pedagang pasar tradisional, pedagang kaki lima, dan sebagainya. Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, Pemerintah daerah, Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk kerja sama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los, dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil, menengah, swadaya masyarakat, atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar menawar.
Pasar tradisional sudah dikenal sejak puluhan abad lalu, diperkirakan sudah muncul sejak jaman kerajaan Kutai Kartanegara pada abad ke -5 Masehi. Dimulai dari barter barang kebutuhan sehari-hari dengan para pelaut dari negri tirai bambu, masyarakat mulai menggelar dagangannya dan terjadilah transaksi jual beli tanpa mata uang hingga digunakan mata uang yang berasal dari negri Cina. Bahkan dibeberapa relief candi nusantara diperlihatkan cerita tentang masyarakat jaman kerajaan ketika bertransaksi jual beli walau tidak secara detail. Pasar dijamannya dijadikan sebagai ajang pertemuan dari segenap penjuru desa dan bahkan digunakan sebagai alat politik untuk menukar informasi penting dijamannya. Bahkan pada saat masuknya peradaban Islam di tanah air diabad 12 Masehi, pasar digunakan sebagai alat untuk berdakwah. Para wali mengajarkan tata cara berdagang yang benar menurut ajaran Islam. Kawasan pasar juga merupakan kawasan pembauran karena berbagai macam etnis hadir disana selain masyarakat lokal. Etnis Tionghoa, Arab, Gujarat, India merupakan para pedagang besar waktu itu. Pasar sebagian besar dibangun dipinggir pelabuhan dan sungai untuk memudahkan aktivitas bongkar muat barang dan memudahkan transaksi pembelian.

E.                Dampak Retail
10% penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dalam bisnis retail. sebagian pada retail modern, dan sebagian pula pada retail tradisional. Mereka yang tidak memiliki latarbelakang pendidikan yang baik mendiami bisnis retail tradisional, sedangkan mereka yang memiliki latar belakang pendidikan seminimalnya adalah SMA mereka menjabat sebagai bagian dari retail modern, biasanya menjadi pegawai. Hal tersebut karena untuk menjadi pekerja di perusahaan retail modern harus memenuhi spesifikasi jabatan yang telah di tentukan perusahaan retail tersebut. Minimal SMU/Sederajat, namun ada pula bagian jabatan tertentu yang bisa menerima lulusan tingkat SD/SMP. Mereka yang tidak memilki latar belakang pendidikan yang baik biasanya memutar otak lebih keras untuk dapat menciptakan hal yang baru yang dapat bersaing oleh mereka mereka yang berada pada retail tradisional. Mereka yang mendominasi retail tradisional antara lain pedagang toko kelontong, pedagang kaki lima, dan lainlain.
Jumlah penduduk Indonesia menurut www.datastatistik-indonesia.com pada tahun 2014 sebanyak 244.814.900 jiwa. Dari data tersebut dapat di taksir sebanyak 24.481.490 jiwa menggantungkan  kehidupan nya pada bisnis retail ini. Lebih khususnya  menurut komisi pengawasan persaingan usaha (KPPU), jumlah pedagang tradisional sebanyak 12.625.000 jiwa.
Pertumbuhan Bisnis retail tidak dapat dipungkiri lagi, retail modern tumbuh 31,4% pertahun, sedang retail tradisional turun 8% pertahun, itu berarti dibeberapa tahun yang akan datang akan ada kemungkinan retail tradisional akan terus merosot dan akan mematikan perekonomian 12.635.000 jiwa yang bergantung pada sector tersebut. Terlebih mereka tidak memiliki keahlian yang menonjol dikarenakan mereka memang tidak memiliki latarbelakang pendidikan yang baik. Kemungkinan besar 12.625.000 jiwa yang perekonomian nya hancur akan mencari cari jenis pekerjaan dalam sector lain yang masih berpotensi kebutuhan mereka. Mungkin akan beralih pada sector pertanian, atau mungkin pertambangan. Sedangkan di zaman seperti ini sudah sangat sulit di temui lahan kosong yang bisa digunakan untuk pertanian. Disisi lain perkembangan retail modern masih memiiki dampak positif, bagaimanapun dengan semakin besar pertumbuhan bisnis retail modern tersebut, maka semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang tercipta. Namun menurut lapangan pekerjaan yang diciptakan untuk orang orang yang berpendidikan tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan orang orang yang tidak berpendidikan yang dilumpuhkan.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai pengaruh bisnis retail terhadap pendapatan daerah dan nasional. Untuk menyelesaikan pembahasan tersebut maka saya diwajibkan memilih satu bisnis retail yang kemudian akan di analisis pengaruhnya terhadap pendapatan daerah dan pendapatan nasional. Bisnis retail yang saya pilih adalah bisnis retail tradisional, tepatnya pasar tradisional Ciputat yang berlokasi di Kkecamatan Ciputat Timur, Tanggerang Selatan. Ssaya memilih lokasi ini karena di daerah kecamatan ciputat timur hanya ada satu pasar tradisional dan bersaing oleh beberapa retail modern. Berikut merupakan data data atau profil dari pasar Ciputat.

F.         Profil Pasar Ciputat Timur Tanggerang Selatan


Profil Ppasar Tradisional Ciputat Timur pada tahun 2011

Jenis Pasar                                                                                : Eceran
Tahun Berdiri                                                                            : 1997
Luas Bangunan                                                                         :  3342 m2
Luas Lahan                                                                               : 5670 m2
Jenis Bangunan                                                                         : 3 Lantai
Jumlah Kios Tersedia                                                                : 1132 unit
Jumlah kios aktif                                                                       : 489 unit
Jumlah Pedagang aktif                                                              : 816 pedagang
Jumlah MCK                                                                           : 5 Unit
Sumber Air Bersih                                                                    : air tanah
Penerangan                                                                              : PLN
TPS                                                                                         : 6
Persaingan toko modern skala kecil                                           : 6
Persaingan toko modern skala Besar                                         : 1
Persaingan pusat perbelanjaan                                                  : 3



G.        Pendapatan dan Persentase Pengaruhnya


                      Dala, pengertian umum pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono (1992:180) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan faktor-faktor produksi yang dimilikinya kepada sektor produksi. sedangkan menurut winardi (1992 : 171) pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi
                     Berdasarkan kedua pengertian diatas dapat disimpukan bahwa pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu.


Pendapatan Pedagang tradisional Ciputat Timur (didapat dari wawancara dengan pedagang Pasar tersebut).
Tahun 2009 : Rp.900.000.000
Tahun 2010 : Rp.720.000.000
Tahun 2011 : Rp.680.000.000

Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu (UU.No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah), pendapatan daerah berasal dari penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah, juga yang berasal daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-lain pendapatan yang sah.


Tahun 2009 : Rp.25.400.000.000
Tahun 2010 : Rp.110.400.000.000
Tahun 2011 : Rp.307.200.000.000

           Pendapatan nasional adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

Pendapatan nasional (bersumber dari http://diana-aprianti.blogspot.com/2012/05/pendapatan-perkapita-indonesia-1-eb-22.html)

Tahun 2009     :
Rp.24.300.000 (pendapatan perkapita) x 200.000.000(penduduk) = Rp.4.840.000.000.000.000 (4,86 kuadriliun)
Tahun 2010    :
Rp.30.049.000 (pendapatan perkapita) x 200.000.000(penduduk) = Rp.6.009.800.000.000.000 (6 kuadriliun)
Tahun 2011    :
Rp.35.500.000 (pendapatan perkapita) x 200.000.000(penduduk) = Rp.7.100.000.000.000.000 (7,1 kuadriliun)

Pengaruh pendapatan tradisional terhadap pendapatan daerah dan nasional.
pendapatan para pedagang di Pasar Tradisional Ciputat menurut data data yang ada memiliki pengaruh terhadap pendapatan daerah dan nasional, berikut adalah persentase pengaruhnya :

Tahun 2009
            Daerah : 3,5 %
            Nasional : 0,000019%
Tahun 2009
            Daerah : 0,7 %
            Nasional : 0,000012%
Tahun 2009
            Daerah : 0,22 %
            Nasional : 0,000095%

Data Tambahan yang di dapat dari http://banten.bps.go.id




Sedikit memang pasar tradisional yang merupkan retail tradisional mempengaruhi pendapatan daerah dan Nasional. Namun tidak dipungkiri, retail modern lebih banyak mempengaruhi pendapatan dari pada retail tradisional. Hal tersebut dapat dilihat dari pendapatan daerah tangerang yang setiap tahun meningkat meskipun pendapatan pedagang retail tradisionalnya berlawanan arah itu menunjukan ada factor lain yang mempengaruhi kenaikan pendapatan daerah, salah satunya yaitu pendapatan yang bersumber dari retail modern
Dengan membaiknya ekonomi Indonesia ditahun mendatang diperkirakan akan semakin banyak peritel asing masuk ke Indoneisa. Akibatnya persaingan akan semakin ketat menyebabkan semua pemain dalam bisnis retail ini berusaha keras menjalankan berbagai strategi untuk mengalahkan persaingan yang kadang menjadi tidak fair lagi. 


BAB III
PENUTUP

A.                Kesimpulan
Dari pembahasan di dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa bisnis retail terbagi menjadi 2  yaitu retail modern dan retail tradisional. Dimana masing masing retail saling berpengaruh satu sama lainnya. Kedua retail tersebut juga cukup mempengaruhi pendapatan daerah dan nasional sekian persen. Pengaruh yang paling besar berasal dari retail modern yang saat ini sedang menjamur dimana mana. Namun secara kasat mata, ternyata pertumbuhan retail modern juga memiliki dampak yang cukup negative yang mengancam para pedagang retail tradisional. Dibalik itu tetap ada dampak positive nya, tapi tidak sebesar dampak negative yang hadir akibat pertumbuhan retail modern ini.

B.                 Saran
Kondisi yang terlihat dalam makalah ini seharusnya dapat memancing kesadaran para pembuat kebijakan terhadap retail modern dan retail tradisional. Setidaknya ada peraturan peraturan mengenai retail modern dan tradisional, agar masing masing tidak ada ynag merasa dirugikan antara satu dengan lainnya.
Perbaikan sarana prasarana pada retail tradisional pun perlu diperbaiki agar tingkat kenyamanan sama besarnya dengan retail modern, sehingga persaingan lebih terasa sedikit.


DAFTAR PUSTAKA

1 comments:

FANNY LIM said...

Bolavita adalah situs agen judi online yang menyediakan berbagai jenis permainan taruhan online yang cukup lengkap antara lain adalah sabung ayam live, casino live, poker online, tembak ikan, togel online, bola tangkas, slot, ding-dong, taruhan bola, basket dan masih banyak lainnya....

Bolavita Agen Judi Online Menyediakan berbagai layanan transaksi seperti :
judi online ovo
judi online dana
judi online Linkaja
judi online deposit rekening

Tersedia Bonus :

• Bonus Deposit Pertama 10%
• Bonus Cashback 5% s/d 10% Setiap Minggu
• Bonus Referral 7% + 2% (seumur hidup)
• Bonus Potongan Togel 30% s/d 66%
• Bonus Rollingan Casino 0.5% + 0.7%
• Bonus 100% ( Khusus Sabung Ayam Live & Sexy Baccarat )

Link pendaftar : http://159.89.197.59/register/
Layanan 24 Jam : http://bit.ly/kontakonline24jam

Post a Comment